Liputan6.com, Sleman: Sidang kasus pembunuhan seorang juragan sprei di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (1/6) kembali diwarnai kericuhan.
Setelah menjalani persidangan yang panjang, majelis hakim PN Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya menjatuhkan vonis 18 tahun penjara bagi Ediyono. Pria ini dianggap bersalah telah melakukan pembunuhan terhadap majikannya, Heny Suliantoro dan mencuri sejumlah barang milik korban, Oktober tahun lalu.
Putusan hakim ini tak pelak memicu kekecewaan keluarga dan karyawan korban. Sejak awal keluarga dan para pegawai korban berharap, pelaku mendapatkan vonis hukuman mati. Kekecewaan keluarga dan karyawan korban dilampiaskan dengan cara menghadang mobil tahanan di pintu keluar kantor PN Sleman. Penghadangan dilakukan dengan menggunakan sebuah mobil. Polisi yang mengamankan terdakwa pun kewalahan dan berupaya keras mendorong mobil tersebut.
Situasi baru bisa terkendali setelah sejumlah pihak dari keluarga keluarga dan karyawan korban almarhumah Heny Suliantoro turun tangan ikut menenangkan situasi. Akhirnya mereka pun meninggalkan kantor PN Sleman. (TOW/Vin)
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
Heny Murder Session Ended chaos
Liputan6.com, Sleman: Session of the murder of a bed sheet owners in the District Court (PN), Sleman, Yogyakarta Special Region, on Wednesday (1 / 6) re-colored riot.
After undergoing a long trial, the judges PN Sleman, Yogyakarta Special Region, finally sentenced 18 years in prison for Ediyono. This man is considered guilty of the murder of her employer, Heny Suliantoro and stole a number of victim's property in October last year.
This verdict no doubt lead to disappointment and employee families of victims. Since the beginning of the family and its employees offering hope, actors get the death penalty. Disappointment family and employees of the victim acted in a way a car blocking the exit of detainees in Sleman District Court office. Cross beam done using a car. The police are securing the defendant was overwhelmed and are working hard to encourage car.
The situation can only be controlled after a family party of family and employees of the deceased victim Heny Suliantoro join hands to calm the situation down. Finally they left the office of Sleman District.
0 Response to "Sidang Pembunuhan Heny Berakhir Ricuh"