Dia menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa didapat dari sistem usaha berbasis franchise itu. Beberapa kelebihan yang dimiliki, antara lain ekspansi lebih cepat, biaya murah dan promosi bisa dilakukan bersama antara franchisor dan franchisee. “Dengan sistem itu, potensi sebuah merek dagang untuk dikenal luas oleh masyarakat menjadi besar,” imbuh Pietra.
Dia juga mengingatkan, sistem ini perlu keseriusan dan kematangan saat memulainya, karena terdapat fase kritis setelah usaha berjalan. Sebab itu komunikasi antara kedua pihak yang terlibat harus berjalan. “Di tahun ketiga biasanya mulai terjadi semacam indikasi menarik diri, karena memang rawan konflik. Tapi jika ada komunikasi dan saling memahami di antara mereka, itu bisa diatasi,” paparnya.
Sementara itu, Gideon Hartono, pengusaha franchise asal Jogja yang sukses dengan apotek K-24 nya, menambahkan, yang cukup pen ting dalam sistem ini adalah inovasi, keberanian dan kematangan persiapan.
Dia mencontohkan bagaimana awal mula membangun franchise apotek K-24 yang memerlukan proses lama. “Ide awalnya, saya melihat ternyata di Jogja tidak ada apotek yang buka 24 jam penuh dan menawarkan obat
dengan harga yang sama.
Akhirnya Oktober 2002 saya dirikan K-24 ” jelasnya. Selanjutnya dia memutuskan mewaralabakan apoteknya. Hasilnya, kini sudah ada 112 gerai K-24 tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, kini apotek K-24 telah menyandang 12 rekor MURI. Gideon menambahkan, hal yang juga penting dalam usaha adalah branding. Menurutnya, setiap brand usaha haruslah unik dan menunjukkan karakternya, termasuk dalam pemilihan logo sekalipun.
“Logo apotek K-24 itu tidak asal lho, warna hijau, merah, kuning dan putih, itu melambangkan kebhinekaan Indonesia. Sedang K itu artinya Komplet. Nah, 24-nya berarti kita buka 24 jam nonstop,” ujarnya. Pada 2010 nanti Gideon menargetkan akan ada 500 gerai apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ikut hadir dalam acara yang digelar atas kerjasama Bank BPD DIY dan Harian Jogja itu, di antaranya Direktur Utama BPD DIY, Supriyatno, Direktur Utama PT Aksara Dinamika Jogja, Lulu Terianto, dan Pemred Harian Jogja, YA Sunyoto.
Sumber : Harian Jogja
0 Response to "UKM Cocok Kembangkan Waralaba"