Menurut Ir. Fathul Bahri (arsitek dari Biro Konsultan Ardiyatama), di dalam rumah ada beberapa area yang rawan kecelakaan, antara lain tangga, kamar mandi, dan ambang jendela. Ketiga titik rawan ini perlu dirancang dengan cermat. Jika Anda mempunyai bayi atau anak kecil, titik rawannya akan bertambah banyak. Tambahan itu antara lain stop kontak, area memasak, kolam renang dan bathtub. Beberapa cara untuk membuat titik rawan itu menjadi aman, bisa Anda lihat pada pembahasan di bawah ini.
Tangga
- Dimensi Tangga
Ada rumus yang sering digunakan para arsitek untuk menghitung dimensi (tinggi dan lebar) anak tangga, yaitu 2R + 1G = 60—64 cm. R adalah tinggi anak tangga dan G adalah lebar anak tangga.
Bila tinggi anak tangga Anda (R) = 18 cm dan lebar (G) = 27 cm maka dengan rumus tadi akan didapat jumlah 63 cm, yang masih berada dalam katagori nyaman. Atau bisa juga dikatakan, tinggi anak tangga ideal antara 15—18 cm dengan lebar 25—30 cm
Anak tangga yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan tangga menjadi curam dan berbahaya untuk dilangkahi. Tinggi yang tidak sama antara satu anak tangga dengan anak tangga lainnya juga tidak aman, karena ketika seseorang menaiki atau menuruni tangga, ia punya irama tertentu. Jika tinggi anak tangga berubah, iramanya juga bisa berubah tiba-tiba dan ia bisa terjatuh.
- Dimensi Railing
Railing tangga diperlukan jika jumlah anak tangga lebih dari 5. Tinggi yang ideal untuk railing adalah 80—90 cm. Tinggi ini disesuaikan dengan tinggi tangan, sehingga tangan dapat berpegangan dengan nyaman. Ketinggian ini juga mencegah anak-anak menaiki railing tangga.
Kalau railing terbuat dari bilah-bilah besi atau kayu vertikal, perhatikan juga jarak antarbatangan. Usahakan jaraknya berkisar 15—20 cm sehingga kepala anak tidak bisa melewatinya. Agar tak melukai tangan, bagian atas railing yang berfungsi sebagai pegangan sebaiknya dibuat tumpul.
- Material
Anak tangga sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak licin, terutama tangga yang berada di luar dan terkena percikan hujan.
Ambang Jendela
Sekarang ini jendela lebar—yang terletak hanya beberapa sentimeter dari lantai—sedang digandrungi. Dari segi kesehatan, jendela jenis ini sangat baik karena bisa memasukkan udara dalam jumlah banyak. Namun, jika tidak diperhatikan keamanannya, jendela ini bisa mengundang bahaya karena tak ada tembok yang mencegah orang keluar melalui jendela.
Untuk menggantikan fungsi tembok bisa digunakan teralis. Tapi banyak orang yang tak suka teralis karena dianggap mengganggu penampilan rumah. Nah, sebagai pengganti teralis, Anda bisa menggunakan railing (seperti railing tangga) yang tingginya hanya sekitar 80—90 cm.
Split Level
Banyak orang yang rumahnya dibuat split level. Artinya, ruangan satu dengan ruangan lain dibuat dengan ketinggian berbeda. Pada beberapa rumah, perbedaan itu tidak terlalu besar, hanya sekitar 10—50 cm.
Perbedaan yang tak terlalu besar ini bisa membuat orang tak sadar, dan sering tersandung. Untuk mencegahnya, Anda bisa memberi pembeda pada ujung lantai. Misalnya dengan menggunakan warna keramik yang berbeda atau bisa juga dengan menggunakan border.
Kamar Mandi
Orang sering jatuh di kamar mandi karena lantai kamar mandi selalu bersentuhan dengan air dan mudah menjadi licin. Selain harus rajin membersihkannya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.
- Pilihlah jenis lantai yang tidak licin. Selain itu, jangan pilih lantai yang berwarna hitam pekat. Pilihlah yang lebih terang agar jika kotor bisa segera terlihat, dan kita diingatkan untuk segera membersihkannya.
- Agar air tidak tergenang, lantai kamar mandi mesti dibuat miring sekitar 20—30 ke arah lubang pembuangan.
- Jika kamar mandi Anda besar, tak usah ragu untuk membuat beberapa lubang pembuangan. Lubang pembuangan sebaiknya diletakkan tidak terlalu jauh dari titik-titik air sehingga air tidak menggenang. Tempat yang pas untuk meletakkan saluran pembuangan antara lain di dekat bak mandi, shower, toilet, dan di dekat westafel.
(rma)
Sumber: Tabloid Rumah
0 Response to "Membuat Rumah Aman"